Laporan Kuliah Lapangan
Latar Belakang
Kuliah
lapangan Jurusan Sistem Informasi UNAND yang diadakan pada tanggal 19 Oktober
2017 berlokasi di Plaza Telkom Padang. Perusahaan ini merupakan milik BUMN, dimana
menjadi perusahaan erusahaan yang
unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment
dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.
Diharapkan
dari kuliah lapangan ini bisa menambah wawasan mahasiswa yang mengikuti kegiatan
kuliah lapangan ini.
DEFINISI
1. Premises
Adalah
rumah tinggal atau tempat usaha, baik hunian satu unit maupun hunian multi-unit
seperti apartemen dihitung sebagai satu tempat.
2. “Homes
Passed”
Adalah
jumlah potensi rumah atau bangunan dimana
operator telekomunikasi memiliki kemampuan untuk menghubungkan alat
produksi di daerah layanan tersebut.
Didalam
definisi ini tidak termasuk tempat hunian dimana lokasinya tersebut tidak
terhubungkan dan atau pada jarak tertentu tanpa instalasi lebih lanjut dari
kabel tertanam secara substansial seperti feeder dan kabel distribusi (fiber)
untuk mencapai daerah di mana pelanggan baru yang memiliki potensi itu berada.
3. “Homes
Connected”
Adalah
jaringan yang terhubung dalam beberapa jumlah rumah atau bangunan yang
terhubung sampai dengan titik pelanggan baik metode jaringan FTTH / FTTB.
4. Subscriber
Adalah
rumah atau bangunan yang terhubung ke jaringan B-FTTH / dan menggunakan setidaknya
satu layanan koneksi
ini dan didukung
dengan kontrak komersial.
Ilustrasi dari Aliran Koneksi
Jaringan hingga ke rumah pelanggan
A. Arsitektur
dan Topologi FTTx
Modus Aplikasi Jaringan FTTX
Jaringan
kabel lokal fiber Optik (Fiber to The X)
paling sedikitnya terdapat 2 perangkat aktif (Opto Elektrik) yang
dipasang di Central Office dan yang
satu lagi dipasang di dekat dan atau di lokasi pelanggan.
Berdasarkan lokasi
penempatan perangkat aktif
yang dipasang didekat dan atau
dilokasi pelanggan maka terdapat beberapa Konfigurasi sebagai berikut:
1.
Fiber To The
Building
TKO
terletak didalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di
basement atau tersebar dibeberapa lantai, terminal pelanggan dihubungkan dengan
TKO melalui kabel tembaga Indor atau IKG, FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah
Catu Langsung pada jaringan kabel tembaga.
2.
Fiber To The Zone
TKO
terletak disuatu tempat diluar bangunan, biasanya berupa kabinet yang
ditempatkan di pinggir jalan sebagai mana biasanya RK, terminal pelanggan
dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer, FTTZ
dapat dianalogikan sebagai pengganti RK.
3.
Fiber To The Curb
TKO
terletak disuatu tempat diluar bangunan, baik didalam kabinet, diatas tiang
maupun di Manhole, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel
tembaga hingga beberapa ratus meter saja, FTTC dapat dianalogikan sebagai
pengganti Titik Pembagi.
4.
Fiber To The Home
TKO terletak
didalam rumah pelanggan, terminal
pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indoor atau IKR
hingga beberapa puluh meter saja, FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti
Terminal Blok ( TB ).
5.
Fiber To The Tower
TKO terletak
didalam shelter dari
pada Tower, terminal
equipment system GSM/CDMA
dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indoor hingga beberapa
meter saja
Jaringan
kabel FO yang mencatu Tower sbb:
·
Kabel FO Drop
kalau lokasi tower perkotaan.
·
Kabel FO
Distribusi kalau lokasi tower di pinggiran kota.
Sehingga
FTTT bisa dianalogikan sebagai pengganti ODP (FTTC) atau TB (FTTH)
B. Elemen dan Network FTTH
Secara umum jaringan FTTH/B
dapat dibagi menjadi 4 Segmen catuan
kabel selain perangkap Aktif seperti OLT dan ONU/ONT, yaitu sebagai berikut ;
1.
Segmen A : Catuan
kabel Feeder
2.
Segmen B : Catuan
kabel Distribusi
4.
Segmen D : Catuan
kabel Rumah/ Gedung
C. Passive Splitter dan ODC
ODC adalah suatu perangkat pasif yang diinstalasi di luar STO bisa di
lapangan (Outdoor) dan juga bisa didalam
ruangan/di MDF Gedung HRB (Indoor), yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
D.
Passive
Splitter
Passive Splitter (PS) adalah suatu perangkat
pasif yang berfungsi untuk membagi informasi sinyal optic ( gelombang cahaya ), kapasitas distribusi dari Passive Splitter
bermacam-macam yaitu 1:2, 1:4, 1:8, 1:16,
1:32, dan 1:64. Spesifikasi teknis merefer ( STEL-L -047- 2008 Ver1) Juga
ada yang inputnya 2 seperti 2:16 dan 2:32.
Direkomendasikan digunakan di Telkom sampai
1:32 secara total, Aplikasinya :
1. One stage 1:32
2. Two Stage 1:4 dan 1:8
E.
Persyaratan
Passive Splitter
Perlu diperhatikan dalam menggunakan splitter,
mengingat redaman dari splitter cukup besar, maka perlu perhitungan Loss Link
Budget.
Redaman dari masing-masing Spliter dapat dilihat
pada tabel dibawah in:
F.
Optical
Distribution Point (ODP)
ODP juga merupakan suatu perangkat pasif yang di-Instalasi diluar
STO, bisa dilapangan (Outdoor) dan juga bisa didalam ruangan (Indoor), didalam gedung HRB,
yang mempunyai
fungsi sebagai berikut ;
1. Sebagai
titik terminasi ujung kabel distribusi dan titik tambat awal/pangkal kabel drop.
3. Tempat
Splitter (planar splitter).
4. Tempat
penyambungan kabel distrinusi dan tempat terminasi kabel drop.
G.
Tipe dan Jenis ODP
H.
Drop
Fiber Optic
Kabel drop ini berfungsi meneruskan sinyal
optic dari ODP ke rumahrumah pelanggan, tipe kabel drop yang digunakan adalah
tipe G.657 hal ini dimaksudkan untuk menanggulangi lokasi dimana Instalasinya
banyak belokan–belokan, sehingga harus menggunakan type core optik yang tidak
sensitif terhadap tekukan (insensitive bending),
kapasitas kabel ini drop pada umumnya 1,
2, dan 4 core. Untuk letak lokasi instalasinya kabel drop ada 3 macam yaitu ;
1. Kabel
drop untuk instalasi dengan pelindung pipa HH/ Pit (sesuai STEL K-034-2010
Versi : 1.0).
2. Kabel
Drop ABF (Air Blown Fiber) dengan Micro Duct.
3. Kabel
drop dengan penggantung (aerial) sesuai STEL K-033-2009 Versi : 1.0
I.
Optical
Termination Premisses (OTP)
OTP juga merupakan perangakat pasif yang
dipasang dirumah pelanggan, yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Titik
terminasi atau titik tambat akhir dari kabel drop.
2. Tempat
sambungan core optik/peralihan dari kabel outdoor dengan Indoor.
Kapasitas OTP biasanya 1, 2 dan 4 port,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
J.
Struktur
dan Jenis Serat Optik
Core (inti) : berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari
satu ujung ke ujung lainnya.
Cladding (lapisan) : berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat
merambat ke ujung lainnya.
Coating
(jaket) : berfungsi sebagai
pelindung mekanis sebagai pengkodean warna.
Keterangan
:
Core
1. Terbuat
dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi
2. Merupakan
bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya sebenarnya terjadi pada
bagian ini.
3. Memiliki diameter 10 µm ~ 50 µm. ukuran core
sangat mempengaruhi karakteristik serat optik.
Cladding
1. Terbuat
dari bahan gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core
2. Merupakan
selubung dari core
3. Hubungan
indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada
core (mempengaruhi besarnya sudut kritis).
Coating
1. Terbuat
dari bahan plastik.
2. Berfungsi
untuk melindungi serat optik dari kerusakan.
Komentar
Posting Komentar